Setiap
makhluk di muka bumi ini pasti menginginkan seseorang yang dicintainya
menjadi pasangan hidupnya. Tapi, adakalanya Allah yang Maha Penyayang
menakdirkan seseorang tidak hidup berdampingan dengan orang yang
dicintainya. Sifat manusia yang lemah dan berkeluhkesah, terkadang tidak
memahami apa hikmah yang ada di balik Kasih Sayang-Nya.
Allah Berfirman, “Boleh Jadi kamu menyukai sesuatu, Padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Qs. al-Baqarah: 216)
Agar cinta tidak berujung kepada kesedihan dan kekecewaan, hendaklah
manusia senantiasa menggantungkan harapannya hanya kepada Allah. Karena
Dialah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Islam
sangat memberikan perhatian yang besar terhadap fitrah berupa cinta yang
dianugrahkan Allah terhadap hamba-Nya. Bahkan menjunjung tinggi
kesucian dalam cinta tersebut.
Tetapi manusia harus memahami, bahwa cinta kita terhadap apapun tidak
boleh melebihi kecintaan kita terhadap Allah dan Rasul-Nya. Maka,
tempatkanlah cinta tersebut hanya karena Allah semata.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, “Cintailah
orang yang kamu cintai sekadarnya, bisa jadi orang yang sekarang kamu
cintai suatu hari nanti kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci
sekadarnya, bisa jadi suatu hari nanti dia menjadi orang kamu cintai.” (H.r. Tirmidzi)
Simpanlah rasa cinta yang Allah anugerahkan dengan menjaga kesucian
cinta dari-Nya. Karena sesungguhnya cinta yang terucap sebelum adanya
akad pernikahan hanyalah dusta. Karena cinta yang sesungguhnya hanya
akan terucap setelah akad pernikahan, dan diberikan kepada orang yang
berhak menerimanya. Yaitu suami atau istri yang sudah halal dalam ikatan
pernikahan.
Allah ridha terhadap orang yang menjaga kesucian cintanya dan akan
memberikan berkah atas cinta tersebut. Jodoh manusia telah tertulis di
Lauhul Mahfuzh, bahkan sebelum kita diciptakan. Allah tidak akan salah
mentakdirkan jodoh seseorang. Takdir dari Allah begitu indah bagi
hamba-Nya yang beriman. Wahai akhi dan ukhti yang sedang berada dalam
penantian, jagalah kesucian cinta yang dimiliki agar Allah memberikan
keberkahan pada waktu yang telah ditentukan. Jangan pernah berhenti
untuk terus berdoa.
Luruskan niat selama penantian. Boleh jadi, ketika jodoh tak kunjung
datang, karena niat di hati belum ikhlas karena Allah. Boleh jadi, niat
kita masih tercampur oleh ego, keinginan dan kriteria pasangan yang
mungkin itu menjadikan hati belum bisa ikhlas karena Allah. Terus
berusaha dan ikhtiar, sambil memperbaiki diri dan bersabarlah dalam
keistiqomahan selama penantian. Walalupun terkadang muncul rasa jenuh
serta keraguan. Dan jika apa yang kita inginkan belum tercapai, jangan
tergesa-gesa kecewa, karena pilihan Allah pastilah yang terbaik.
Yakinlah dengan doa yang kita panjatkan. Yakinlah bahwa Allah Maha
Mendengar. Biarlah doa-doa yang kita panjatkan menempuh takdirnya
sendiri. Karena Allah Maha Mengetahui yang terbaik bagi hamba-Nya.
teruslah memohon dan jangan pernah berputus asa. Yakinkan dalam hati,
bahwa sebaik-baik takdir adalah takdir dari-Nya atas apa yang telah kita
minta lewat doa.
Wallahu A’lam.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Post a Comment